Tuesday 31 July 2012

Penantian yang Panjang part I ! Jkt- Bdg - Gn.Bromo

Hey readers, apa kabar?? hahha. lama sekali aku tidak menulis lagi. Lagi sok2an sibuk di semester pertama, kuliah lagi nih ceritanya ders :)

Oke skip -____-

Flashback 8 bulan yang lalu, yap bulan Desember 2011. Waktu itu saya lagi sibuk2nya kerja di Jakarta. Kalian tau apa yang selalu dilakukan para pekerja jika sudah penat bekerja?? Hahah, ya termasuk saya waktu itu, selalu melihat kalender, dimana yang ada libur yang panjang.

Ceritanya akhir Desember itu, saya diajak temen2 saya travel ke Bromo dan Sempu. Waw, gimana kerjaan guweeh kalo ikut, secara waktu itu kerjaannya shift2an, pasti liburnya berantakan banget. Tapi karena saat itu nafsu bertravel saya lebih gede daripada bekerja, akhirnya kongkalikong dengan rekan-rekan kerja dan mereka memberikan saya kesempatan untuk bertukar jadwal kerja. Yey maka berangkatlah saya tanggal 25 Desember 2011 menuju Bandung, tempat awal perjalanan kami.
our destination, bromo and sempu!

Dingin, menggigil. Itu yang dirasakan setiap kali bangun subuh di kota kembang. Oh iya awalnya kami berpisah2, ada yang masih ada dalam perjalanan menuju Bandung, dikarenakan macet, Garut-Bandung 12 jam! Kami masih menunggu teman kami yang masih dijalan. Alamak penantian lama kalo menunggu mereka. Sedangkan yang lain ada di Jombong, naik keretanya dari situ.

Singkat cerita, kami udah berkumpul dan langsung cus ke stasiun KiaraCondong. Oh iya anggota kami bertambah di stasiun, jadi total anggota ada ber12 orang, waw! Kami pun berangkat pukul 6.00 menuju kota pahlawan, Surabaya. Juus..juus..juss, kereta ekonomi Pasundan yang membawa kami dari kota yang dingin ke kota panas, dari bahasa abdi, koe kemudian sampean, dari mang2 jualan pisang sale, dodol garut, klenting, bakpia, pecel madiun, so much lah pokoknya yang dilewatin hingga kira2 pukul 11an malam baru nyampe di St. Gubeng Surabaya. Setelah itu kami mengistirahatkan tubuh kami dengan makan *kelaparan sodara2* kemudian ngampar di tempat duduk depan loket stasiun karena tidak ada kereta menuju Probolinggo. Eh pas di gubeng ini, saya ketemu temen SMA, dia menggunakan kereta yang sama tetapi dari Yogya, kemudian dia bercerita dan ternyata tujuan kami sama, pulau sempu tetapi rombongan dia tidak ke Bromo terlebih dahulu, hanya ke pulau sempunya saja.
Patung Suro dan Boyo yang berada didekat St. Gubeng :D
Pukul 04.00 saya bangun, semalem tidur sejam-an doang di kursi depan loket, langsung ke kamar mandi stasiun, beberes cuci muka, dll. Yang lain ada yang ngantri buat beli tiket entah kemana saya lupa, pokoknya setelah bertanya, kami ke probolinggo naik kereta terlebih dahulu, lalu naik bis sesampai distasiun apa namanya itu. Saya udah sayonara aja sama temen SMA, karena tujuan dia ke Malang.
disuguhi oleh Yang Maha Pencipta, Surabaya
Perjalanan menuju probolinggo diperkirakan 2 jam-an. Tapi ternyata 5 jam-an sodara2 dan melalui jalur neraka, macet, berdebu, pengap, dan tentunya panas karena kami naik bis ekonomi tanpa ac. Ya EKONOMI TANPA AC sodara2 hahha, anginpun berasa kagak ada saking engapnya di bis itu. Berharap banget dah ada bis ekonomi AC macam bis rute SBY-Yogya, murah meriah dan dapet AC tentunya :p Tapi whatever conditions we have to enjoy it and finally kami nyampe terminal Probolinggo dengan selamat sentosa.
suasana di dalam bis ekonomi menuju probolinggo lewat jalur neraka
ibu bapak ketua dengan elf kami :)
Saat di terminal probolinggo, banyak orang yang bertanya ataupun menawarkan jasa. Mereka tau tujuan kami ke Gunung sejuta umat, Bromo. Dari terminal kami menggunakan elf yang ada, karena emang biasanya jalur ke Bromo dari Probolinggo itu melalui daerah yang namanya Cemoro Lawang. Di Cemoro Lawang banyak penginapan2 yang disediakan, mulai dari hotel, motel, homestay dan kawan2, tergantung dari kita mau milih yang mana. Kami lebih memilih menyewa losmen, karena anggota kami yang banyak, akhirnya kami menginap di Losmen Setia Kawan, dengan CP Pak Santoso. Selama 1,5 hari perjalanan, kami nyampai juga di tujuan pertama, Bromo, yeah bisa memulihkan tubuh kembali, istirahat!

we are at cemoro lawang!
Setelah istirahat sejenak, kami pun bergegas mengangkat pantat kami untuk menikmati indahnya di lingkungan sekitar cemoro lawang. Ah kalian harus kesana guys, baru bisa ngomong sendiri bagaimana keindahannya. Tentram dan nyaman. Banyak angin yang bikin dingin badan, apalagi saat matahari mengakhiri tugasnya. Jari telunjuk pun kagak berhenti memencet tombol shutter *padahal sebenernya belum bisa motret yang baik, haha*. Saking keasyikan menikmati, kami sampai lupa kalau hari mulai gelap dan angin berangsur-angsur menjadi semakin dingin. Tak lupa saya mengambil moment matahari tenggelam di Bromo. Subhanallah!

Saat malam, saatnya menghangatkan diri di losmen. Mempersiapkan diri untuk penanjakan dini hari. Memburu sunrise!

Sebenarnya ada alternatif menyewa mobil jeep ke penanjakan, tetapi kami lebih afdol untuk berjalan kaki ke penanjakan. Gratis soalnya, mengandalkan kaki yang masih kuat ini :)

Pukul 02.00 dini hari Rabu, 28 Desember, kami bersiap2 memulai penanjakan. Langit masih gelap dan angin pun masih dingin sekali, terpaksa kami menggunakan jaket, saya pun menggunakan jaket 2 lapis saking dinginnya. Sarung tangan, syal, senter, yah persiapan perang udah siap, siap untuk menikmati kehangatan matahari terbit dan melihat keangungan Yang Maha Pencipta di atas sana.      

to be continued....
  
  

2 comments:

  1. Wahahahahaha! Mantap! Jadi kangen!
    Terlebih kalau ingat tragedi "Jalur Neraka" itu. Kayak dipepes, liat aja noh muka si Isti.

    ReplyDelete