Sunday 19 February 2012

Live at Malioboro Street

Menghirup udara pagi hari di kota ini memang beda dengan kota-kota yang lain. Sejuk. Menyenangkan. Bikin kangen. Udara berhembus dan berbisik di telinga kami. Welcome to Yogyakarta.

Begitu keluar dari stasiun lempuyangan, banyak yang menawarkan tumpangan kepada kami. Mulai dari becak hingga mobil rental. Kami ber12 yang beranggota ane sendiri, emyl, desi, achiw, awal, widya, gita, farid, ajab, andris, yuli, kecuali erna yang dijemput temannya, sepakat untuk menggunakan mobil rental yang sedari tadi sang supir mengajak kami memakai mobilnya. Kalo dihitung2 kami menggunakan mobil itu cukup murah. Kami pun diantar ke Malioboro, tempatnya para pelancong di Yogya. Si bapak menawarkan kami untuk sekalian mencari penginapan yang murah mulai dari hotel sampai dengan home stay. Setelah kami cukup lama berputar2 sekitar malioboro, kami menemukan tempat untuk kami melepas lelah, mandi, dan tidur pulas. Home stay. Letaknya berada di belakang toko2 malioboro, di dalam gang2. Tempatnya lumayan nyaman. Kami menyewa 2 kamar, satu kamar untuk para cowok dan satu kamar buat para cewek, tentu dengan kasur yang telah ditambah. Kamar yang cewek juga ukurannya lebih besar dengan yang cowok, maklum gender wanita lebih banyak daripada gender pria. 

Bandung - Lempuyangan *17 hours or 11 hours*

Kota itu tak berenti kudatangi. Masih dengan kota yang penuh kenangan. Sendirian, berdua, bahkan saat teman sekelas mengajak liburan ke kota itu, saya kesana.

Cerita ini berawal saat liburan natal dan tahun baru 2010. Di kampus kami saat itu libur hingga 2 minggu. Tercetuslah pikiran kalau mau berlibur di Yogyakarta. Berbekal uang dan pengalaman seadanya, maka kami berangkat naik kereta ekonomi (saat itu masih berdesak2an) dari Stasiun Padalarang.
Stasiun Padalarang terletak di kota Cimahi, bukan lagi termasuk dalam daerah kota Bandung. Karena letaknya yang sangat jauh itu, kami menggunakan kereta KRD dari stasiun Bandung. Ini pertama kalinya saya menggunakan kereta KRD dan rasanya memang sebanding dengan harga yang saya keluarkan untuk naik kereta ini. Kami pergi dari stasiun Bandung pukul 14.00, kami memang sengaja berangkat lebih awal agar tidak ketinggalan kereta ekonomi yang menuju Yogya, sebenarnya kereta itu berangkat pukul 20.00 dari stasiun Padalarang. Selama perjalanan menuju stasiun Padalarang, banyak orang berjualan di dalam kereta. Dari buah-buahan, alat kosmetik, mainan anak2, dll, bahkan ada juga jasa yang membersihkan kereta, tidak ketinggalan pula para pengamen, mulai dari yang buta hingga yang banci. Kereta berubah menjadi pasar. Prok prok prok.