![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVQJQW40_V6H-x4ER4a8TT4UPXkbW0iVbXYkcD73rNRH5Nxp20i1sM2BlbZMzuKm7tPK89b3nN4NzI-7QYeQ6IkvcETzX9wSFZY0HAwVKwDqjdgJ6t4nXmZI0Kw51S2UgrqiKKKuhbWWOF/s400/104_4465.jpg) |
aiirr, danau SegaraAnakan! |
Pulau sempu merupakan pulau konservasi dan daerah cagar alam
yang terletak di sebelah selatan kabupaten Malang. Pulau ini masih alami dan
tidak berpenghuni. Sekarang siapa yang tak mengenal pulau ini, pulau yang
memiliki danau alami nan eksotis, Danau SegaraAnakan.
Masih dalam perjalanan sehabis dari Jemplang. Hawa2 dingin
berangsur2 menjadi panas. Kami sudah berada di kota Malang. Disarankan langsung
menyewa angkot saja jika sudah di Malang, karena waktu itu sudah malam dan
diantara kami tidak ada yang mengerti Malang. Angkot pun membawa kami menuju
kearah selatan tempat dimana ada air laut, pohon kelapa, pasir, dan perahu
nelayan, Pantai Sindang Biru.
Pantai Sindang Biru merupakan starting point menuju pulau
sempu. Kami bermalam di tempat yang great nan eksotis, tempat parkiran motor.
Beruntung kami dapat tempat untuk merebahkan tubuh, memanjakan diri sejenak.
Awalnya kami akan bermalam di musolla yang ada di kawasan pantai tersebut,
tetapi ternyata dikunci dan memang tidak diperbolehkan untuk leyeh2 disana,
lalu datang seorang bapak menawarkan parkirannya.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpZVnc0M4pnfghjxms3L_CJQbEfEFXLgN47tr4RWl2i1oTeH4qz3_iNPsyKCmX8TPgcYrvhkDaDCUGgn8Xsy_6S8kBvxW8RgY4-oYQLd6ai8GryzhfEfiq4Q73AHP77SnRyKYcsQQkPL-m/s400/104_4348.jpg) |
tempat bermalam kamii |
Langit sangat bersahabat malam itu, cerah. Betaburan
bintang-bintang. Damai sekali kalau melihatnya. Jadi teringat lagu jaman masih
bau kencur. Bintang kecil dilangit yang tinggi, amat banyak menghias angkasa,
aku ingin terbang dan menyanyi, jauh tinggi ke tempat kau berada. Eh tapi
sempat hujan juga pas malam itu. Ya gitulah, cuaca bisa berubah sewaktu waktu.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlgy9j3FNRqmpX7H0BIYFp6KoGP8ruF8-HTcPvmRAlJjVxYIwaCvbC1KdJmu3E8PDfj7UDNM3deD-0SxqFQUCL54pGuYKG2tqIBvDaAGRQrc0gsAAkx86NYAeq_Q5e2IIdwPkvX3hl_qMD/s400/104_4376.jpg) |
persiapan nyempuuu! |
Kami sudah angkat pantat dari parkiran dan siap mengangkat
ransel kami masing-masing. Langit pun sudah mendukung perjalanan kami. Dengan
meminta ijin, membayar, patungan, dan mengganti sepatu, it means we’re ready to
rock, yeah, finally NYEMPU!
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjevw5IToLlGBsMgaAaUcDmvpNqDB8S-GNYosOjXJb38Dqv60EDDnCYGnkgGwTz4SYu1j6GzqwjfMb0GrkYa27ycHPEHIM26M1hmh9sE6aWUexDmFywVYSjj7tfpyMVCC1PBOqY5MN7hBAg/s400/104_4448.jpg) |
nyemplung ke lumpur, sebelum ke danau |
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-W8X6gEiToujR1drwditLZn2LrHJZFCLUz_kOEPeOCbKTirkay6KZUkE5fUDsaI35dXisxxu-dmjENFzebD9Yno8rpOEwFBShU5sxgjoezhfGHPpFK6UdrTQ6naxUU4DeVjEsX8U8hodq/s400/104_4470.jpg) |
jalan setapak yang terakhir sebelum nyebur ke air danau :D |
Kami menyebrangi pulau tersebut dengan menggunakan
perahu nelayan dan perahu hanya membawa kami hingga teluk semut di pulau sempu,
tidak terlalu jauh hanya 10 menit dari pantai. Setelah sampai, kami trekking
jalan setapak menembus hutan yang masih kaya akan flora dan faunanya. Oh iya
penuh lumpur loh yah, karena tadi malam ada berkah dari langit. Sekitar 2
jam-an kami pun sampai ketempat tujuan kami, Danau SegaraAnakan.
Apa yang anda rasakan setelah nyampe di danau tersebut?
Just feel like, it is our island. Heaven in Earth. Beautiful
bin eksotis. And finally NYEBUR! Itu hal yang pertama saya lakukan setelah
trekking penuh lumpur. Lepas carrier, nyebur, air danau berangsur-angsur
menjadi keruh gara2 pakaian kami.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaxO4S1xHai4mPQmBZ9nVKFaEDIUmAq1H1HMpCj5wbyCwrDFQQlV-VyMNM__wYZzjp0MjqaCaKX38KY0HxlXy9MeuH4A0wuDzLVm9famKNijs-XrXmyed5Xsly3jY4De9dMvs2kwfGQVO9/s400/IMG_4950.JPG) |
danau segaraAnakan |
Setelah semua sudah menapakkan kaki di danau, kami segera
mendirikan tenda, langit sudah mulai tidak bersahabat lagi. Angin berhembus
sangat deras. Tiang tendanya si Risan jadi korban *entah gara2 pas aku yang
pegang apa ya, hampuraa cuuung*. Saat langit kembali bersahabat, kami
melanjutkan impian kami, menikmati keindahan Sang Maha Agung.
Kami
hanya semalam saja di danau, dan keesokan harinya kami kembali ke teluk semut
dengan jalanan yang sama dan dengan waktu yang sama pula. Tak lupa kami
menghubungi pak nelayan yang akan menjemput kami di teluk semut dan membawa
kami kembali ke pantai sindang biru. Go home!
No comments:
Post a Comment