Sunday 2 September 2012

Nyempu, Nyebur dan Ngemah.


 aiirr, danau SegaraAnakan!
Pulau sempu merupakan pulau konservasi dan daerah cagar alam yang terletak di sebelah selatan kabupaten Malang. Pulau ini masih alami dan tidak berpenghuni. Sekarang siapa yang tak mengenal pulau ini, pulau yang memiliki danau alami nan eksotis, Danau SegaraAnakan.


Masih dalam perjalanan sehabis dari Jemplang. Hawa2 dingin berangsur2 menjadi panas. Kami sudah berada di kota Malang. Disarankan langsung menyewa angkot saja jika sudah di Malang, karena waktu itu sudah malam dan diantara kami tidak ada yang mengerti Malang. Angkot pun membawa kami menuju kearah selatan tempat dimana ada air laut, pohon kelapa, pasir, dan perahu nelayan, Pantai Sindang Biru.

Pantai Sindang Biru merupakan starting point menuju pulau sempu. Kami bermalam di tempat yang great nan eksotis, tempat parkiran motor. Beruntung kami dapat tempat untuk merebahkan tubuh, memanjakan diri sejenak. Awalnya kami akan bermalam di musolla yang ada di kawasan pantai tersebut, tetapi ternyata dikunci dan memang tidak diperbolehkan untuk leyeh2 disana, lalu datang seorang bapak menawarkan parkirannya.
tempat bermalam kamii
 Langit sangat bersahabat malam itu, cerah. Betaburan bintang-bintang. Damai sekali kalau melihatnya. Jadi teringat lagu jaman masih bau kencur. Bintang kecil dilangit yang tinggi, amat banyak menghias angkasa, aku ingin terbang dan menyanyi, jauh tinggi ke tempat kau berada. Eh tapi sempat hujan juga pas malam itu. Ya gitulah, cuaca bisa berubah sewaktu waktu.

persiapan nyempuuu!
Kami sudah angkat pantat dari parkiran dan siap mengangkat ransel kami masing-masing. Langit pun sudah mendukung perjalanan kami. Dengan meminta ijin, membayar, patungan, dan mengganti sepatu, it means we’re ready to rock, yeah, finally NYEMPU!
nyemplung ke lumpur, sebelum ke danau
jalan setapak yang terakhir sebelum nyebur ke air danau :D

Kami menyebrangi pulau tersebut dengan menggunakan perahu nelayan dan perahu hanya membawa kami hingga teluk semut di pulau sempu, tidak terlalu jauh hanya 10 menit dari pantai. Setelah sampai, kami trekking jalan setapak menembus hutan yang masih kaya akan flora dan faunanya. Oh iya penuh lumpur loh yah, karena tadi malam ada berkah dari langit. Sekitar 2 jam-an kami pun sampai ketempat tujuan kami, Danau SegaraAnakan.

Apa yang anda rasakan setelah nyampe di danau tersebut?

Just feel like, it is our island. Heaven in Earth. Beautiful bin eksotis. And finally NYEBUR! Itu hal yang pertama saya lakukan setelah trekking penuh lumpur. Lepas carrier, nyebur, air danau berangsur-angsur menjadi keruh gara2 pakaian kami.
danau segaraAnakan
Setelah semua sudah menapakkan kaki di danau, kami segera mendirikan tenda, langit sudah mulai tidak bersahabat lagi. Angin berhembus sangat deras. Tiang tendanya si Risan jadi korban *entah gara2 pas aku yang pegang apa ya, hampuraa cuuung*. Saat langit kembali bersahabat, kami melanjutkan impian kami, menikmati keindahan Sang Maha Agung.

And finally (again) NGEMAH. Malam itu kami tidak sendirian. Ada tiga kelompok termasuk kami yang mendirikan tenda di danau itu. Satu kelompok yang hanya terdiri dari beberapa wanita saja baru datang pada malam hari, mereka trekking saat sore hari. Nekat memang karena medan trekking jalanan berlumpur dan sangat gelap. Tapi mereka menyewa guide untuk nyampe ke danau.

ngemah!

samudra hindia
here we are!
Kami hanya semalam saja di danau, dan keesokan harinya kami kembali ke teluk semut dengan jalanan yang sama dan dengan waktu yang sama pula. Tak lupa kami menghubungi pak nelayan yang akan menjemput kami di teluk semut dan membawa kami kembali ke pantai sindang biru. Go home!

No comments:

Post a Comment