Tanah Merah, It Doesn't Mean Red Land

Pantai Tanah Merah. Sebelum berkunjung kesana, pasti ada pemikiran kalau pantai tersebut memiliki tanah yang berwarna merah. Saya pun begitu. Pantai ini tidak begitu jauh dari kota saya, Balikpapan. Bisa ditempuh 1jam-an. Setelah hidup lama di Balikpapan, saya baru menginjakkan kaki di pantai itu saat lebaran kemaren bersama keluarga saya. Tanahnya berwarna merah? Absolutely no. 

Pantai yang terletak di Samboja ini, memiliki tanah yang malah berwarna putih. Sebelum masuk ke pantai, kita akan disambut oleh hutan pinus yang lebat dan angin sepoi sepoi yang bikin sejuk. Tidak terbayang bahwa dibalik hutan pinus itu, terdapat sebuah pantai yang indah. Berbeda dengan pantai pantai di laut selatan, air laut di pantai ini begitu tenang dan jarang ada ombak besar. Disisi pantainya pun terdapat beberapa pohon pinus tumbuh disana yang memberikan nuansa manis di pantai itu. Jenis permukaannya landai dan sangat luas, apalagi jika air laut surut, jarak pohon pinus dengan air pun bisa sangat jauh *kalo berjalan kaki :p*



Disana ramai jika musim liburan, walaupun tidak ada speed boat, banana boat, atau semacamnya. Paling juga yang ada hanya motor pantai yang dapat disewa disana. Kita juga dapat menikmati angin sepoi sepoi di gazebo yang telah disediakan disana atau di tempat warung warung sederhana yang menyediakan snack snack ringan ataupun nasi pecel. Selain itu ada yang aneh di pantai itu. Disana kita bisa melihat sapi yang bebas berkeliaran *dibiarkan memasuki kawasan pantai*. Maka jangan kaget kalau melihat kotoran sapi bertebaran dimana mana.

Pantai Tanah Merah yang luas